Selasa, 31 Januari 2017

absen

Absen Murid

- Bu Guru: "Rindu!"
- Rindu: "Hadir Bu"
- Bu Guru: "Benci"
- Benci: "Saya bu"
- Bu Guru: "kasih"
- Rindu: "Izin Bu!"
- Bu Guru: "Sayang"
- Benci: "Sakit Bu!"
- Bu Guru: "cinta".. "Cinta...?? Cinta kemana?"
- Rindu & Benci: *menjawab* "Cinta pulang Bu!?"
- Bu Guru: "Kenapa pulang ?"
- Rindu & Benci: *Serempak menjawab* "Karena Cinta tak pernah hadir tanpa Kasih & Sayang"
- Bu Guru: "hemmmmm bener juga yah ?"

Senin, 30 Januari 2017

Bidadari Tak Bersayap





Pernahkah kita mencoba mengingat akan masa lalu………..????
Tentang bagaimana menderitanya ibu sewaktu mengandung dan merawat kita sampai kita dewasa !!!
 
Ibu adalah sesosok bidadari  yang menjelma menjadi manusia dimuka bumi ini.
Saat dalam kandungan dia rela membawa kita kemanapun dia pergi,
Sembilan bulan dia membawa kita kemanapun dia pergi, tapi pernahkah dia berfkir untuk meninggalkan kita sewaktu kita masih berada dalam kandungan ? pernahkah ?, tentu tidak.
Dia rela membawa kita meskipun mungkin itu terasa berat baginya.
Dia mempertaruhkan hidupnya hanya untuk kita bisa melihat dunia yang luas ini.
Saat bayi, kita sering menangis, ibu dengan sabar menimang -  nimang kita.
Kita pun sering membuat bajunya basah karna pada saat itu kita ngompol.
Pada saat dia sedang istirahat malam kita sering mengganggu tidurnya !!!
Kita menangis sekeras kerasnya, karna mungkin kita sedang lapar atau kita sedang buang kotoran.
Apakah pernah dia merasa jijik waktu dia membersihkannya ?
dengan rasa sabar mereka menghadapi kemarahan, rengekan, dan kenakalan kita serta dengan penuh kasih sayang mereka memberikan kita makan dan minum, dengan penuh cinta kita diberi pakaian dan pendidikan untuk masa depan kita.
Namun, mampukah kita untuk membalas segala pengorbanan yang telah mereka berikan?. Seandainya jika kita merasa kesal dengan mereka disaat mereka sudah tua yang menjadikan kelakuannya kembali seperti anak-anak, dan bahkan seandainya orang tua kita tidak berdaya untuk buang air sehingga kita yang membersihkannya kita mesti harus ingat kesabaran disaat mereka menghadapi dan merawat kita dengan penuh cinta dan harapan agar kita selamat dan panjang umur. Oleh karena itu hendaknya kita harus selalu berbakti pada orang tua kita dan senantiasa mendoakan mereka, agar segala dosa-dosanya yang mungkin pernah diperbuat baik sengaja ataupun tidak supaya mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
inilah kita sewaktu masih kecil dulu
Waktu kita berumur 1 tahun
dia menyuapi dan memandikanmu…
sebagai balasannya…
kita menangis sepanjang malam
Waktu kita berumur 2 tahun
dia mengajari kita cara berjalan…
sebagai balasannya…
kita kabur saat dia memanggil
kita
Waktu kita berumur 4 tahun
dia memberi
kita pensil untuk mewarnai…
sebagai balasannya…
kita corat coret dinding rumah dan meja makan
Waktu kita berumur 7 tahun
dia memberikan
kita bola…
sebagai balasannya…
kita lemparkan bola ke jendela tetangga
Waktu kita berumur 10 tahun
dia mengantarkan kita ke mana saja,
dari kolam renang sampai pesta ulang tahun…
sebagai balasannya…
kita bermain asyik dengan teman kita
sampai tidak dengar panggilan orang tua kita…
Waktu kita berumur 13 tahun
dia menyarankan pada kita untuk memotong rambut
karena sudah waktunya…
sebagai balasannya…
kita bilang “mama tidak tahu model…”
Waktu kita berumur 15 tahun
dia pulang kerja ingin memeluk kita…
sebagai balasannya…
kita kunci pintu kamar kita

Waktu kita berumur 18 tahun
dia menangis terharu ketika kita lulus SMA…
sebagai balasannya…
kita berpesta dengan teman-teman kita.

RENUNGKANLAH!!!! Mungkin,. saat ini beliau masih ada, masih sehat. Tapi perhatikanlah Bayangkanlah … rambut mereka satu persatu makin memutih… kulit mereka makin berkerut… sinar wajahnya makin meredup. Masihkah kalian belum sadar??? Kata kata yang telah kita ucapkan yang kadang membuat mereka terbangun di tengah malam untuk menangis karena kata kata kasar kita, namun mengapan kita tak pernah menyadari. Mengapa kita tak mau minta maaf????
Maka…
JIKA ORANG TUAMU MASIH ADA…
BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN
PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH
ENGKAU BERIKAN SELAMA INI
JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA…
INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA
YANG TELAH DIBERIKANNYA
DENGAN TULUS IKHLAS KEPADAMU…
DAN DOAKANLAH…
MOHONKANLAH KEPADA ALLAH
AMPUNAN BAGI KEDUANYA

“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”
(QS. Al Israa’:24)
Kutuliskan ini, untuk mengenang bahwa ibu adalah pembawa syurga buat anaknya, mungkin ini tak semua benar, tapi tak mustahil ini terjadi dan ada di dunia ini.


Mengapa Wanita Sering Menangis Tanpa Alasan Yang Jelas



Jawaban Mengapa Wanita Sering Menangis


"Saat aku ciptakan wanita,Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur."

        "Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan bayi dari rahimnya, walau sering kali menerima cerca dari si bayi saat dia beranjak remaja nanti."
      "Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat banyak orang yang sudah menyerah."
      "Kuberikan kesabaran jiwa untuk merawat keluarganya walaupun dia sudah merasa letih, merasa sakit, merasa penat, tanpa berkeluh kesah."

     " Kuberikan wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam keadaan dan situasi apapun. Walau sering kali anak-anaknya itu melukai hati dan perasaannya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada anaknya ketika mengantuk menahan lelap. Sentuhan ini akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya."

            "Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya saat melalui berbagai kesulitan dan menjadi pelindung baginya. Ibarat,bukankah tulang rusuk yang melindungi jantung agar tak terkoyak? "
     "Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tidak pernah melukai istrinya. Walau sering kali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi."
     
         "Dan akhirnya, kuberikan wanita itu air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Ini bukan kelemahan bagi wanita karena sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan."
      Suci pun terbangun dari tidurnya,kemudian dia menghampiri ibunya yang sedang berdoa. Sambil menangis Suci memeluk erat tubuh ibunya dan berkata:

          " Aku mengerti mengapa ibu menangis,maafkan aku ibu." Dan dengan hati yang tulus di pelukan sang ibu dia berkata  " Aku sayang ibu.." Dan sang ibu pun memeluk erat tubuhnya dengan mata berkaca-kaca.
     Dunia ini memang banyak keajaiban,ciptaan Tuhan yang begitu agung tapi tak satu pun yang menandingi dekapan kasih sayang dari seorang ibu. Karena ibu adalah wanita yang paling hebat bagi setiap anak-anaknya.

                                   " Thank you mom, without you I do not mean anything...mmuuuahh :*. " 


IBU


Pernahkah kita mencoba mengingat akan masa lalu………..????
Sembilan bulan kita hidup dalam kandungan sang bunda……
Bunda selalu membawa kita kemanapun ia pergi………
Tak pernah ia berfikir untuk menanggalkan kita walau sejenak………
Lalu kita pun lahir dengan tangis pertama kita menyapa dunia ini……
Bunda pun selalu ikhlas merawat kita dengan penuh kasih sayang……
Kadang kita telah begitu saja mengambil waktu istirahatnya dengan tangis kita di malam hari……mengganti popok kita yang basah, memberikan kita air susu ketika kita lapar………….
Dan kita hanya bisa menangis saja ketika itu………
Kita selalu diayun, dipangku dan ditimang-timang
Lalu apa balasan kita waktu itu………..????
Kita sering membuat basah baju bunda dengan air kencing kita……
Dan Bunda tak pernah sekalipun memarahi kita……



Usia kitapun beranjak perlahan……
Ingatkah ketika hari pertama kita masuk sekolah……???
Setiap pagi, Bunda selalu memandikan kita,………menyuapi kita………mengantar kita dan menunggui kita……
Bunda begitu sabar mengiringi hari kita di sekolah……
Dan kita hanya bermain ketika itu……
Lalu ketika kita beranjak remaja………
Bundapun tak henti untuk menghawatirkan kita……
Ketika kita sering pulang terlambat dengan berbagai alasaan……
Bunda hanya menatap dengan penuh cemas……
Padahal mungkin kita hanya bersenang-senang di luar sana……


Ingatkah kita pada saat hari raya idul fitri………
Sering bunda membelikan kita baju, sepatu, celana baru………
Dengan harapan kita akan merasa senang……
Ingatkah pula apa kata kita ketika itu………..
“Ah….bajunya udah kuno gak mau ah” bunda ‘nggak tau selera anak muda…
dan bunda hanya tersenyum saja……
Saat kita mengenal cinta akan sesama………
Sering kita membohongi bunda hanya untuk bercinta semata……
Dan bundapun tak pernah lepaskan kasih sayangnya untuk kita……
Ketika bunda bilang………”Nak…….mestinya kamu sekolah dulu yang benar….jangan dulu berpacaran….””
Lantas kita hanya menjawab ”bu, saya udah gede, saya tau apa yg baik buat saya, ibu jangan terlalu mengatur saya dong!!”
Bunda hanya tersenyum dan menatap kita dengan penuh kasih sayang…


Apakah kita ingat saat kita memasuki bangku kuliah…
Bunda dengan penuh semangat memberikan biaya kuliah kita yang setinggi langit…
Lalu mungkin kita juga hanya bersenang-senang saja dengan dunia yang sedikit beranjak dewasa……
Ketika kita butuh uang utk menuntaskan hasrat cinta muda kita……
Sekali lagi kita sering membohongi bunda……
dengan mengatakan….”bu……saya butuh uang….untuk biaya praktikum……kira-kira….sekian juta..”
Lalu bunda bilang………….”nak…….apa tidak bisa di cicil…??
Kita dengan segera menjawab…..”gak bisa bu….harus sekali bayar……..”
Kita tak pernah tahu apa yang ada di benak bunda ketika itu……
Jika saja bunda tahu bahwa itu hanyalah alasan kita semata…..karena mungkin saja yang sebenarnya adalah kita butuh uang untuk mentraktir atau menyenangkan pacar tersayang saja…
Dan ternyata bunda selalu saja menyayangi dan berusaha mempercayai kita.

Pada saat kita lulus kuliah………
Kita mungkin bisa melihat betapa bangganya bunda mendapati anaknya sudah menjadi seorang sarjana menangis penuh haru bahagia bunda ketika itu
Lalu tak lama setelah itu……tiba-taba….
“Bu….sekarang saya sudah dewasa……saya ingin menikahi si anu……….karena saya mencintai dia………boleh kan bu……..?”
Mungkin bunda akan bilang ; ”Nak mustinya kamu mencari kerja dulu, lalu setelah sedikit mapan mungkin kamu bisa menikah”
Lalu apa jawab kita; ”Bu! kalo ibu percaya, .saya sanggup untuk memberikan makan dia tanpa ibu kasih, saya harap ibu tidak melarang niat saya untuk menikah sekarang, saya sudah dewasa bu, bukan anak kecil yang segalanya harus ibu perhatikan!! !”
Dan demi kasih sayangnya terhadap kita, maka bundapun sekali lagi meluluskan keinginan kita, sekaligus memberikan kita sedikit bekal untuk mengarungi biduk rumah tangga kita nanti.
Tak berapa lama setelah itu, kitapun merasa sanggup untuk hidup terpisah dari beliau….maka sekali lagi kita merajuk pada bunda.


Pada saat bunda sudah memasuki hari tuanya, kita pun meninggalkan dia dalam hari-hari senjanya.
Dan bunda tak pernah meminta kita untuk menemaninya karena bunda pikir anaknya sudah mempunyai kehidupan sendiri.
Bertahun-tahun kita meninggalkan bunda dan mungkin hanya setahun sekali saja kita menengok dia, itupun pada saat Hari Raya saja.
Lalu, ketika Bunda sakit di hari tuanya,
Mungkin bunda mengharapkan kasih sayang anaknya bisa sedikit menghibur dia.
Tapi, sering kita mengabaikan harapan bunda……
Kita mungkin merasa direpotkan hanya dengan mengurusi seorang wanita tua yang sudah tak berdaya itu, .maka dengan tanpa ragu lagi kita antarkan bunda pada sebuah panti jompo, kita tinggalkan bunda dengan segala harapannya terhadap kita.
Lalu pada saat Allah hendak menjemput dia, kita mungkin sedang tenggelam dalam kehidupan yang sudah menyita sebagian hati nurani kita.


Hingga satu hari terdengar bunyi dering telepon yang memberikan kabar bahwa bunda telah tiada.
Dan aku tak berani bilang bahwa mungkin saja hati kita sudah bebal dan telinga kita sudah tuli akan kenyataan ini.
Ada sesal mungkin di sana, .sesal yang tak akan terbalas dengan sejuta tetesan air mata kita.
Dan kitapun hanya meratapi kepergian bunda, ya bunda yang sudah mencetak kita dengan segenap kasih sayang bunda yang tak terperi ketulusannya, sesal yang tiada guna ketika kita tahu bunda pergi bersama setitik harapan bunda bahwa dia ingin anaknya ada ketika hembusan nafasnya yang terakhir memutuskan kehidupannya.
Dan kita hanya terpekur menatap bekunya batu nisan bertahtakan nama bunda. Itupun jika masih ada secuil nurani kita yang masih berwarna putih.

Kutuliskan ini, untuk mengenang bahwa bunda adalah pembawa syurga buat anaknya, mungkin ini tak semua benar, tapi tak mustahil ini terjadi dan ada di dunia ini.
Bunda, .aku menyayangi bunda seperti aku menyayangi syurgaNYA.
Maafkan anakmu ya bunda.
Peluk cium anakmu selalu.

 
sumber : www.kaskus.us

Arti sebuah cinta



Karna kamu ku mengerti arti hidup
Karna kamu ku merasakan indahnya hidup
Dan juga karna kamu hidupku penuh dengan warna
Tapi apakah keindahan itu bias kumiliki ?
Bahkan kumiliki untuk selamanya
Ku berharap keindahan bisa terus menemani
Meskipun kita sudah tak saling memiliki.
Hidup dalam keindahan mungkin tak akan selamanya
Karena hidup penuh dengan perlawanan
Ada putih ada juga hitam
Ada langit juga ada bumi
Itulah hidup kita !
Mungkin disaat kita saling berjauhan
Kita saling memiliki rasa cemburu
Namun cinta tanpa cemburu tak akan terasa keindahan cinta
Lihatlah dan rasakanlah cinta
Dari tatapan dan perasaan.
Itu kau akan mengerti tentang
Arti Sebuah Cinta
Yang tidak bisa dikatakan dengan terbata -  bata

Andai bisa bernyanyi

Andai Bisa Bernyanyi

Senangnya kalau ada undangan entah itu walimahan, Maulid, atau syukuran, apa lagi jika akhir bulan terkhusus buat anak kost (red: makan gratis). Bukan hanya sekadar mengisi perut, tapi menu yang disajikan dapat memanjakan lidah, sebut saja Kuah beulangeng, rendang, ayam goreng, gado – gado, dan sederet menu lezat lainnya sehingga anak kos – kosan bisa move on dari yang namanya Mie instant dan telur ayam. Ada yang mengambil secukupnya saja, tapi kebanyakan latah ingin mencicipi semua hidangan. Alhasil, karena terlanjur mengikuti hawa nafsu, makanan yang mampu masuk ke mulut hanya sebagian saja, sedangkan sebagian yang lainnya bersisa di atas piring dan segera berkumpul dengan sisa – sisa makanan yang lainnya. Dari semua sisa makanan, yang paling banyak terbuang begitu saja adalah nasi. Nasi acap kali tidak dihabiskan baik itu satu butir atau setengah piring dengan alasan sudah kenyang atau tidak berselera lagi.  
Anak kos di atas hanya sebagai contoh (berhubung yang saya amati adalah anak kos), tapi sayangnya kegiatan tidak menghabiskan makanan ini dilakukan berjamaah oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Bukan hanya anak – anak, orangtua yang notabene mengerti pahit getir mencari nafkah untuk sesuap nasi juga melakukan hal ini, sering tidak menghabiskan makanan. 
Padahal Indonesia sendiri masih mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam untuk memenuhi kebutuhan pangan karena tingkat konsumsi nasi masyarakat Indonesia sangat tinggi, dua kali lipat dari pada Jepang dan Malaysia. Jika mau hitung – hitungan, misalnya saja masyarakat Indonesia dengan jumlah 250 juta jiwa menyisakan satu butir nasi saja setiap kali makan, maka akan ada 250 juta butir nasi yang terbuang. Tiap 1 gram beras terdiri dari 50 butir beras. Jika dikonversikan ke dalam Kg, maka 250 juta butir beras sama dengan 5.000 Kg atau setara dengan 5 ton. Rata – rata masyarakat Indonesia makan 3 kali sehari, maka 15 ton beras terbuang percuma setiap harinya. Coba bayangkan 15 ton itu sudah bisa memberi makan berapa orang, mengingat masih ada penduduk miskin di Indonesia yang kelaparan.
Mungkin waktu kita kecil masih ingat kata Mama “Ayoo nak dihabiskan nasinya, kalau engga nanti nasinya nangis lho” kita cepat – cepat menghabiskan makanan itu karena takut nasinya nangis betulan. Tapi anak kecil zaman GGS kayak sekarang ini tidak mempan dengan kata – kata itu lagi, mereka tinggal bilang “Ma, kalau nasinya adek makan nanti dia juga nangis, kan sakit adek kunyah – kunyah” . yaah begitu lah anak sekarang, pintar banget ngeles.
Nah itu anak – anak, konon lagi orang tua, lebih banyak lagi rangkaian alasan untuk tidak menghabiskan makanan tersebut. Sudah kenyang lah, ga selera lah, atau yang lebih ekstrem malah ngotot bilang “ini makanan kan gue yang beli, terserah mau gue apain juga’’
Hello Pak, memang bapak yang beli, tapi orang lain yang mau beneran makan malah ga kebagian makanan gara – gara bapak!
Perilaku tidak menghabiskan makanan jelas termasuk kategori mubazir dan Allah sangat membenci perilaku mubazir. Allah berfirman dalam Qs. Al-Isra’ ayat 27 bahwa orang yang mubazir saudaranya Syaitan. Di PERSAUDARAKAN DENGAN SYAITAN… mau ???? 
Seandainya nasi – nasi itu bisa bernyanyi seperti Syahrini,maka dia akan bernyanyi:
“Kau yang telah memilih aku
Kau juga yang tak makan aku
Kau buat alasan sehingga aku yang salah
Syalaalaa….”
atau nasi tersebut punya rasa cemburu yang luar biasa, mungkin dia akan bilang “aku kan juga nasi, kenapa dia yang dimakan aku engga, aku malah dijadikan makanan sisa dan tidak dimanfaatkan. Hikz…kejamnya Dunia :'(
Sulit memang mengubah kebiasaan yang telah tertanam di bawah alam sadar. Tapi masih sangat mungkin untuk di ubah. Ingatlah saudara – saudara kita yang kesulitan untuk mencari makanan, mungkin mereka hanya makan sehari sekali atau tidak makan sama sekali pada hari itu. Mulai sekarang ubah pelan – pelan, ambil makanan semampu untuk dihabiskan, lihat lagi butiran – butiran nasi yang mungkin terselip di balik daun bungkusan nasi atau sela – sela tulang ikan. Pemilik rumah makan atau yang punya hajatan juga punya andil disini, apa salahnya mengingatkan dengan tulisan “Selamat menikmati hidangan kami, dan terimakasih untuk tidak mubazir”
Ingat! Sebutir nasi yang bersisa adalah perilaku mubazir dan sekali lagi, orang yang mubazir SAUDARANYA SYAITAN. (ogah punya saudara syaitan >_< )
Bumi Kasih,

Guru Kehidupan

sang guru kehidupan


ku kirimkan sekuntum rasa rindu bersama angin yang tak ribut
bersama bintang yang tenggelam di waktu senja
karena pandangan mata tak mampu bersitatap
karena alunan teduh suara tak bisa terdengar seperti biasa
karena perjumpaan terbatas pulau dan samudera

untukmu yang telah meneteskan embun kesejukan di jiwaku
untukmu yang telah menarikku ke jalan yang indah ini
jalan yang pasti berkerikil dan terjal namun berujung kebun surga katamu
untukmu yang tiada lelah mengajarkan kami lillah
untukmu yang tetap indah dan harum bagai sekuntum mawar merah pagi hari

Barakallah fi umrik Kak
tiada kata yang lebih indah selain rasa syukur karena mengenalmu
semoga di tangga usiamu kini, berkah Allah selalu tercurah untukmu dan keluarga
semoga dikuatkan pundak dan diringankan langkah dalam mensyiarkan indahnya islam
semoga rasa sabar tetap luas seperti padang pasir yang tak berujung
semoga Allah memudahkanmu dalam menghafal kalam - kalamNya

semoga  dan semoga...
semua makhluk bertasbih
panjatkan ampun bagimu
semua makhluk berdoa 
limpahkan rahmat atasmu 

Jazakillah khair ahsanul jaza' kak
untuk segalanya
semoga apa yang telah kakak ajarkan mengkristal di hati ini
agar kita bisa berkumpul lagi di kehidupan abadi
duduk melingkar lagi bersama bidadari di syurgaNya
Aamiiin ya Rabb...

Baiti Jannati

Ayah

ADALAH AYAH

 

adalah ayah sosok yang tidak banyak bicara, cintanya tidak pernah ku dengar dalam bentuk kata-kata

adalah ayah yang perasaan hati nya tidak bisa ku definisi karena ia tidak pernah mengeluhkan masalah hidup yang ia hadapi

adalah ayah yang cintanya begitu dingin tidak berbahasa karena cintanya telah berubah dari kata sifat menjadi kata kerja

adalah ayah yang tangannya begitu kasar ketika ku salami tapi tangan itu pula yang bekerja siang malam untuk memenuhi kebutuhanku

adalah ayah yang pengorbanannya tak pernah ada alasan apa dan kenapa karena yang ia tahu hanya demi kita

adalah ayah yang mungkin tak selalu menyanyikan lagu pengantar tidur namun nasehatnya tentang hidup selalu menyertai sprti musik indah dalam setiap langkah kakiku

adalah ayah yang mgkin tidak menimangku setiap waktu tapi tangan kokohnya selalu mampu mengangkatku tinggi agar ku bisa melihat dunia

adalah ayah yang rela menempuh perjalanan jauh ketika mendengar kabarku sakit di perantauan
meski ia harus meninggalkan pekerjaan dan mengabaikan lelahnya

adalah ayah yg marahnya kadang membuatku kesal, tapi kecewanya selalu membuatkan menyesal

aku sadar disetiap laranganmu engkau mencoba melindungiku dari hal yg buruk
maafkan aku ayah jika selalu membantah laranganmu
maaf ayah...maaf!
karena lalaiku menataati mu ternyata membuatmu sedih
maaf ayah...Maaf!
karena kealpaanku dalam menutup aurat seperti keingananmu telah menambah dosa untukmu sejengkal demi sejengkal langkah ini
maaf ayah... maaf!
karena keasikanku bermain dngan teman temanku telah membuatmu cemburu
maaf ayah... maaf!
aku tidak bisa menjadi gadis kecil ayah yang dulu berjanji menjaga ayah
yg siap memegang tangan ayah kala ayah tak kuat lagi berjalan

maaf ayah maaf bahkan saat hari terakhirmu di dunia aku tidak berada di sampingmu, melihat senyummu untuk terakhir kali
seandai nya....seandai nya kesempatan kedua itu ada untukku, untukku berbakti padamu
aku akan menebus semua alpa dan khilaf ini
aku akan membalas besar cintamu untukku walau hanya sedikit
aku akan menghadiahimu surga tertinggi karna memiliki anak sepertiku

tapi kini hanya tinggal penyesalan
karena kesempatan itu tidak pernah ada lagi
kau telah berada di tempat dimana kau bisa beristirahat dengan tenang

dan seorang ayah adalah bait-bait puisi terindah untuk anak-anak nya yang senantiasa ingin ia jaga untuk selamanya

*Puisi OKA 23 (Penampilan Akhwat angkatan 2012)